Minggu, 20 April 2014

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (10) -tamat)

Hebat ya? Aku melihat jam ternyata jam 14.45. Aku masih melihat anak-anak pada ngobrol. "Hei kak Najma kenapa ngelamun?" tanya Firdaus ngagetin, "siapa yang ngelamun? Nunggu adzan!" kataku "kak, kak eh nunggu adzan bareng aku yuk!" ajak Firdaus. "Emang ngapain? Oh ya aku minta fotomu!" kataku "ya foto sekarang ajak kak!" kata Firdaus. Aku memfotonya "ok makasih!" kataku "ini lo kak facebookan!" kata Firdaus "boleh nih aku liat?" tanyaku tak yakin "Boleh dong kak! Kakak kan tempat curhatku!" kata Firdaus. Aku mendekat melihat tabletnya "eh, kak kakak temenan sama siapa aja sih?" tanya Firdaus "Sama anak yang kukenal! Tapi juga ada yang nggak sih! Tapi kebanyakan aku kenal." Kataku Firdaus membuka-buka chat aku melihat isi chatnya. Dia juga nggak malu-malu nunjukin itu. Lagiankan disuruh! "Allahuakbar Allahuakbar!" aku mendengar adzan lalu menjauh dari Firdaus dan mengisyaratkan 'aku harus pergi' aku segera berlari ke anak-anak alias rata-rata adik kelasku. Pas adzan selesai aku bilang "Eh, ayo sholat!" kataku sambil menunjuk mushola pas ketemu Haqqi sama Fajar. Kamipun sholat berjamaah entah dari SD mana aja! Tapi yang ikut sholat berjamaah cuma anak SD Islam. Selesai sholat aku melipat mukenaku dan memakai sepatu tanpa kaos kaki lagi! Aku melangkah sesuai langkah kakiku menuju. Mungkin bete' sih iya! Tapi usaha sabar. Aku jalan menuju depan panggung dan tepat pengumuman Finalis matematika. Aku sekarang mendengar baik-baik dan "Najma Khoirunnisa dari SD Darul Hasyim!" Alhamdulillah makasih Ya Allah! Aku mendapat peringkat 1 dan sekarang aku bersiap untuk cerdas cermat matematika diambil 5 besar aku melihat yang masuk Final kok laki-laki semua? Aku menggembungkan pipi "Kak nggak usah bete' perempuan sendiri!" goda Firdaus "Diem kamu!" kataku judes. Aku bersiap untuk cerdas-cermat aku menduduki kursi ujung deket Firdaus. "Yang perempuan sendiri silahkan duduk di kursi a!" dengan terpaksa aku menduduki kursi 'a' sebelahku Venno anak SDN karna peringkat 2, sebelahnya lagi Fajar karna peringkat 3, sebelahnya lagi Firdaus karna peringkat 4, dan sebelahnya lagi aku nggak kenal! Soal mulai dibacakan ini bukan soal rebutan. Yang di beri pertanyaan dulu aku, "berapakah volume air yang tumpah?" oh itu soal gampang banget! "27 l!" teriakku dibarengi mengenganganya anak lain. "maaf anda.... benar!" Alhamdulillah! Pointku ditambah 100! aku memerhatikan soal anak lain karna bisa mencuri nilai! "Berapak akar pangkat tiga dari 0,125!" astagfirullah soal gampang banget! "silahkan b dijawab! Sabar a sabar! kayak udah gregetan aja! nanti di puter sampe e baru kamu lagi!" Aku langsung kaget dan menutupi wajahku dengan lengenku, Venno menggeleng, Fajar menggeleng, Firdaus menggeleng, anak itu juga menggeleng "silahkan a apaka betul jawabanmu? Karna tadi keliatan nggak ngijir!" kata panitia "0,5!" kataku "yak jawaban anda.... benar!" anak lain menganga lagi. Pointku ditambah 50 karna soal lemparan pas di Fajar aku juga greget karna mudah banget! Tapi Fajar bisa jawab! Selanjutnya Firdaus! Aduh, ini gampang banget!   15!/3!12! itukan gampang pas sampe aku, aku teriak "455!" yang lain juga pada kaget! "maaf banget anda benar!" Alhamdulillah skorku ditambah 50! waktu terus berlalu ada soal kadar aku greget lagi! jawabanku benar! pokoknya tadi soal kadar, BNT, Permil, Volume, Debit, Luas permukaan walaupun di soal rebutan aku bisa jawab! Dan pada akhirnya aku juara 1, Fajar juara 2, Venno juara 3! Oh ya tadi hpku dibawa Salwa buat foto! Selesai ambil piala sama uang aku turun "Naj ayo foto sini!" kata Fajar kami bertiga pun di foto ada juga aku foto sendirian dan sama Fajar! Jam 5 aku samapai di rumah dan disambut kakak-kakaku wah senengnya! Sayang aku nggak bisa ketemu Fajar lagi! Tapi jika Allah berkehendak lain nggak mustahilkan?

MUNGKIN EMANG BENER INI KENANGAN TERAKHIRKU SAMA FAJAR KARNA SETELAH INI KITA MENEMPUH JALAN YANG BEBEDA! GOOD BYE MY FRIEND I PRAY CAN MEET WITH YOU AGAIN!

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (9)

Ssst.. jangan diganggu, lagi ngerjakan! Hehehe bercanda. Dipercepat, waktu pengerjaan habis, aku segara mengumpulkan jawaban beserta soalnya. Aku melangkah keluar "Eh, tadi kamu yang nggak bisa nomer berapa aja?" tanya Fajar "Banyak, kamu?" tanyaku balik "Hehehe pasti kamu ada yang awuran jawabnya!" tebak Fajar "Iya! Pasti tadi kamu yang phytagoras sama nomer 10 nggak bisa ya?" tebakku asal-asalan "Phytagoras? Yang mana? Kalo nomer 10 aku masih nggak tau rumus volume bola sama cara nyari air yang tumpah!" kata Fajar "yang ada gambar segitiga tapi dipisah jadi 2 itu Phytagoras! Pasti ceroboh lagi!" Tebakku "hehehe gimana lagi? Kan nggak tau!" kata Fajar dengan senyum yang sangat khas "Eh, aku boleh minta fotomu?" tanyaku tiba-tiba "Boleh, emang buat apa?" Tanyanya balik "Aku tau nanti kamu nggak satu SMP sama aku. Aku nyari SMP yang SPPnya pas buat beasiswa yang aku dapet. Sedangkan kamu? Kamu bisa milih SMP sesukamu" kataku sambil menunduk "Oh aku ngerti maksudmu buat kenangan? Yaudah ayo, aku juga pengen punya kenangan sama kamu! Walaupun kita diejek kayak gitu." Kata Fajar sambil berlari aku mengejarnya sambil tersenyum bebas. Sampai di taman itu kita foto-foto aku juga bilang sama Fajar kalo nggak boleh deket-deket kalo bukan muhrimnya, Yah kupikir mungkin cukup untuk bekal SMPnya nanti! Jam 13.30 kami selesai berfoto-foto. "Fajar makasih ya!" kataku ke Fajar sambil berjalan menuju SMP itu "Sama-sama lagian aku juga baru nemuin ada temen kayak kamu di dunia ini! Mau temenan walaupun diejek." kata Fajar melihatku aku tersenyum kepadanya saat sampai di SMP hpku belum dimasukin tas langsung di sabar Haqqi, Tabnya Fajar juga. "Haqqi kembalikan!" kataku sambil meloncat-loncat walaupun cuma beda 15 cm apalagi Fajar tambah tinggi loncatnya karna tingginya cuma sebatas bahuku, kami nggak bisa dapet itu! "Eh akan ku berikan hp sama tab kalian kalo kalian menuhi permintaanku!" kata HAqqi "minta apa?" tanyaku. "mmm kamu tau nggak kalo Fajar lebih suka kamu nggak pake kacamata daripada pake?" kata Haqqi, Fajar langsung dorong Haqqi kuat-kuat tapi nggak berhasil "Jadi gini! Fajar kamu harus ngelepas kacamata Najma dan liat mukanya!" Aku langsung terkejut dan melihat Fajar. "lebih cepat lebih baik!" aku membukukan badanku supaya Fajar bisa meraih kacamataku. Dan akhirnya kacamataku dilepas sama Fajar keliatan burem banget! Aku masih terdiam lalu Fajar mengenakan kacamataku lagi. "Kamu minus berapa sih?" tanya Fajar "5 sama 5,5" lalu aku melihat Haqqi "Nih hp sama tabnya!" kata Haqqi sambil memberikan hpku dan tab Fajar aku melihat fotonya "Haqqi!!!!!!" teriakku dan Fajar berbarengan lalu mengejar Haqqi. Mungkin Fajar nggak bisa ngejar karna kakinya kurang panjang tapi aku bisa! Pas udah deket aku tarik rambutnya. "Kamu perempuan larimu cepet banget!" kata Haqqi "heh maksudmu aneh-aneh ini apa?" tanyaku "ah.. itu.. foto tadi ah!" kata Haqqi ngos-ngosan "dasar aneh.." Fajar juga ikut ngos-ngosan aku bingung kenapa aku nggak ngos-ngosan sendir? Tapi biarlah mungkin faktor SD alam! Aku masih menunggu Haqqi sama Fajar sampe nggak ngos-ngosan tapi tetep aja! Akhirnya aku pura-pura sms padahal memfoto mereka lucu banget! Pas udah nggak ngos-ngosan kami berjalan ke arah dekat panggung mereka berdua ke gurunya, aku cuma duduk! Aku melihat ke anak-anak. Anak Darul Hasyim yang perempuan masuk semifinal semua! 
Bersambung Dulu Ya!

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (8)

Sampai di Mushola kami langsung wudhu, aku? Langsung wudhu tanpa ngelepas tas langsung kacamata taruh di saku tas samping biar mudah diambil. Selesai wudhu aku langsung pake mukena, aku ngeliat Elfa mau sholat sedangkan Salwa nggak boleh sholat (tau maksudku?) "Elfa ayo bareng! Dino silahkan!" Dino memulai takbir. Setelah sholat aku berdoa dan ngelipet mukenaku. Pas make sepatu "udah selesai sholat kan? Boleh olok-olkan lagi dong?" kata Wijaya "Odd!" kataku sambil memakai sepatu tanpa kaos kaki. Aku langsung berdiri "Kak tadi aku keliling sama Elfa nyariin kakak, kakak kemana sih?" kata Salwa "Sama mereka!" aku menunjuk anak Al-Hikam laki-laki semuanya menoleh ke arahku "lah terus kak tadi itu aku naik turun tangga gara-gara dikejar-kejar kakak tau sendiri kan?" cerita Salwa tapi aku tak menghiraukannya "Itu adik kelasmu?" aku mengangguk "kok beda jauh sama kakak kelasnya?" kata Fajar "Udah diem kamu!" kataku ketus. "Sal sekarang pengumuman b. Inggris!" kata Elfa teriak-teriak. Aku masih diam, lalu berjalan ke arah panggung pas itu belum matematika aku nggak terlalu mendengar. Pas sampe matematika aku juga masih nggak terlalu mendengar. Tapi tiba-tiba aku mendengar "Najma Khoirunnisa dari Darul Hasyim!" aku seperti nggak nyangka! Kukira ini b. Inggris dan ada kekeliruan. Tapi saat aku melihat daftar namaku menduduki peringkat 2 dengan nilai 62! Alhamdulillah! Hpku berbunyi aku melihat siapa yang menelfon ternyata Umi!
"Halo, Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumsalam udah pengumuman?"
"Udah Umi aku masuk Semifinal!"
"Alhamdulillah! Semangat ya, semoga bisa sampe Final! Umi tau sebentar lagi kamu mau ngerjain soal semifinal kan?"
"Iya, Umi!"
"Yaudah Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikumsalam!"
Aku menutup telfonku atau istilahnya memasukan ke dalam tas hehehe! Aku berjalan menuju ruang 1 tempat semifinal. Tapi langkahku terheti saat aku melihat Firdaus melangkah menuju ruang semifinal "Masuk Semifinal nih!" kataku menggoda "ih kakak! Kan kakak juga!" kata Firdaus balik. Aku tersenyum lalu menunggu di depang ruang 1. Pas banyak yang udah dateng baru masuk ke ruangan hehehe. Aku masuk ruangan bangkunya diataur penjaga sesuai dengan urutan masuk semifinal tadi pas liat kiri perempuan pas liat kanan Astagfirullah Fajar lagi? Soal, lembar jawaban, ijiran dibagikan! Aku segera mengeerjakan soal itu
Bersambung dulu ya!

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (7)

Sampai di depan ruangan yang bagiku sangat berisik aku berhenti, aku melihat apa yang terjadi diruangan itu. Ternyata ada latihan musik, musiknya bagus! "Kak Najma sini!" aku mendengar namaku dipangil, aku berlalu pergi. "Ada apa?" tanyaku saat sampai di depan anak yang tadi memanggilku "Kak, tadi kakak kenapa sama anak Al-Hikam?" tanya anak yang bernama Salwa itu, seketika itu wajahku memerah "Nggak ada apa-apa kok cuma main biasa!" kataku mencari alasan padahal tadi aku rebutan buku sama mereka. "Oh gitu, yaudah kak aku mau ke atas dulu!" Aku tak memperdulikannya lalu berjalan pergi. Aku pergi kembali ke taman itu, aku merasa sangat frustasi banget! Aku melihat ada lapangan. Aku mendekati lapangan tersebut, dan duduk dipinggir lapangan. "Hei ngelamun aja kamu Ma!" aku melihat orang yang mengagetkanku, ternyata temen sekelasku yang mempunyai nama Ahmad tapi aku nggak nanggepin sapaannya tadi. "hei cuek aja! Senyum dong!" katanya sambil memasang wajah aneh "aku udah kebal semua wajah anehmu!" Kataku sembari meninggalkannya "senyum dong!" kata Ahmad. "Mau? Itu banyak orang gila!" kataku sambil berjalan "Iya deh, aku kesana dulu ya!" kata Ahmad sambil berlari. Itu yang kutunggu dari tadi. Mungkin kalian akan berpiir aku jahat, aku jutek, tapi coba bayangkan jika kalian bertemu anak seaneh dia! Aku kembali menyusuri Taman itu perasaan lega ada saat itu, Tapi perasaan itu hilang saat aku melihat anak Al-Hikam putri. Aku segera menjauh. karna aku mendengar mereka sedang bergosip tentangku. Aku menjauh aku melihat hpku, 'Jam 12? Kok belum adzan?' pikirku dalam hati "Allahuakbar Allahuakbar!" Alhamdulillah adzan aku segera berlari ke SMP itu untuk sholat Dhuhur tapi 'Bruk' ih siapa lagi sih? Aku bangun dari jatuhku. "Eh, Najma! Mana Fajar?" Aduh ketemu anak ini pas lagi cepet-cepet mau sholat! Anak Al-Hikam yang laki-laki tentu kelas 6 dateng. Aku menahan amarahku karna aku tau siapa yang berbicara saat adzan akan dikelukan lidahnya saat sakaratul maut. 'Alhamdulillah selesai adzan bisa marah nih!' pikirku. "Eh namanya Fajar sama Najma sama ya?" kata seseorang anak yang tak kukenal namanya "Bukan sama hampir sama!" kata anak yang kalo nggak salah namanya Dino. "ada 5 huruf, ada huruf 'j' ditengah, vokalnya cuma 'a'" kata anak yang nggak aku kenal "eh, udah dong!" Kata Fajar sambil menaiki anak itu. "Eh, udah adzan sholat berjamaah dulu yuk! Nanti baru olok-olokan lagi!" Kataku menahan marah, mereka kaget mendengar perkataanku "yaudah ayo sholat nanti kamu imamnya!" kata anak yang nggak kukenal ke arahku "hei kalo ada laki-laki mendingan laki-laki! Diantara kalian siapa yang baca Al-Qur'annya paling lancar?" kataku ke arah mereka. Semua terdiam seketika, aku mengeluarkan Al-Qur'anku "Ini coba dibaca dari Haqqi dulu!" kataku sambil memberikan Al-Qur'anku ke Haqqi. Haqqi membaca Al-Qur'an satu ayat habis gitu diserahkan ke temennya pokoknya berangsur terus sampe Wijaya. Aku geleng-geleng sambil memegangi kepalaku "Siapa yang paling bagus?" kata Fajar "Ini namanya Dino?" kataku menunjuk anak yang ku maksud "Iya!' kata Fajar "paling bagus Dino tapi bacaan Ikhfa' sama Idgom nggak ada bedanya!" kataku "yaudahlah ayo sholat!" kata Dino super gugup kami berlari ke mushola SMP
Bersambung dulu ya!

Sabtu, 19 April 2014

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (6)

Saat aku sudah turun aku melihat Elfa (adik kelasku) berjalan ke arahku "Kak, ikut aku naik ke atas yuk!" kata Elfa sambil menggandeng tanganku. "Elfa aku lagi capek habis lari-lari!" kataku ketus "Ayo dong kak!" kata Elfa sambil menghadap ke arahku, dengan terpaksa aku mengangguk. Saat sampai di atas aku melihat banyak anak SDN lagi kumpul, 'Ngapain Elfa ngajakin aku kesini? Anak SDN semua!' pikirku dalam hati "Kak itu yang namanya Atmaja!" kata Elfa sambil menunjuk seseorang, "Itu Tri Atmaja facebooknya?" Tanyaku heran "Iya, kak! Kakak udah kenalan di facebook?" kata Elfa dengan polosnya. Aku hanya nggak nyangka Atmaja yang kukira lebih tinggi dariku ternyata jauh lebih pendek dariku! "Kak kenapa wajahnya jadi pucet?" kata Elfa sambil meraih tanganku. Aku masih memandang orang yang ditunjuk Elfa, lalu berlari nggak jelas kebawah. Elfa mengejarku "Kenapa kak?" tanya Elfa "nggak apa-apa! Kakak pengen ke sana kamu sama Salwa aja ya!" Kataku ramah karna tidak ingin mengecewakan adik kelas yang sangat kupercaya itu. Aku melangkah meninggalkan Elfa, aku melangkah sesuai dengan janjiku ke suatu ruangan tepatnya tempat tadi aku lomba tapi belum sampai aku melangkah ke dalam kelas aku mendengar tawaan anak Al-Hikam aku langsung sembunyi di tembok sebelah karna takut di ejek lagi! Tiba-tiba temenku dari SDN Plangkawati 1 namanya Rara, "Hai Naj ngapain kamu kayak gini?" kata Rara "Nggak kok cuma liat mading!" kataku sok liat mading di sebelahku "Oh ya ini aku punya barang buat kamu. Ini, maaf lo ya simple!" kata Rara memberikan sebuah buku tulis kepadaku "Iya, makasih! Oh ya aku lupa kamu ulang tahun ya? Selamat!" kataku sambil agak mengingat-ingat "Oh sama-sama aku kesana dulu ya?" kata Rara sambil menunjuk sebuah jalan "Iya!" aku melihatnya menyusuri jalan itu sampai Rara menghilang dari sudut pandangku, "Eh buku apaan nih?" Rebut Haqqi dalam lamunanku, aku lupa kalo tadi anak Al-Hikam ke arahku! "Woy, mana Fajar?" teriak Wijaya ke arah belakang. Aku cepat-cepat merebut buku itu tapi Haqqi meninggi-ninggikannya haqqi yang mempunyai tinggi 171 cm dan aku cuma punya tinggi 156 jelas aja aku loncat-loncat buat dapet buku itu! Aku masih berusaha mendapatkan buku itu. Tiba-tiba Athifah lewat. Aku jadi punya ide, aku tau Haqqi suka sama Athifah tapi mereka nggak satu SD! "Haqqi, Athifah lewat!" kataku sambil berteriak. "Mana?" kata Haqqi sambil menurunkan tangannya, aku langsung merebut buku itu. "makasih! itu lagi sama Bunga!" aku langsung kabur, menurut kakiku melangkah kemanapun aku mau pergi!
Bersambung Dulu ya!

Jumat, 18 April 2014

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (5)

 Aku melihat kepanggung, kuisnya bikin bosen. Akhirnya aku memutuskan untuk berjalan-jalan. Ke lantai 2 liat-liat, terus turun lagi, aku melihat ke panggung. 'Ngapain Fajar naik?' pikirku, "Ayo, ayo siapa yang mau di gombali sama siapa namanya dek?" kata panitia "namaku Fajar dari Al-Hikam" kata Fajar "mana Al-Hikam?" tanya panitia "wuuu!" teriak anak laki-laki "Dek, yang dari Al-Hikam tolong carikan satu anak perempuan dari SD lain untuk di gombali Fajar!" kata panitia. Anak laki-laki memandangku, aku tertahan malu mungkin. Lalu anak laki-laki mengejarku, Aku langsung lari. "Sepertinya tujuannya sama ya?" panitia memberi suport untuk terus mengejarku. "Kamu sana!" Aduh aku terus berlari sampai akhirnya di tempat yang sama, waduh aku dikepung. "Ayo dek, semangat!" semakin dekat aku melihat kiriku memang kursi tapi nggak ada salahnya kan kalo aku lewat? Aduh aku semakin bingung! Akhirnya aku pake jalan satu-satunya itu! "Woy, udah dong Naj!" kata Yuhdi, aku menggeleng tapi tetep aja aku mundur-mundur. "kakak-kakak osisnya mungkin bisa bantu!". Aku benar-benar terkepung, "Ayo dek kalo kamu kesini nggak akan kayak gini!" kata panitia. Aku bener-bener takut, aku melihat Firdaus sedang kaget melihatku aku mengisyaratkan untuk minggir dn benar-benar menjauh, "makasih Fir!" aku segera berlari ke jalan itu. "susah banget sih?". Allahuakbar! aku ditangkep sama anak Al-Hikam yang lain! Aku dituntun kesana "Udah ah!" aku menggerak-gerakan tanganku "Diem, nih anaknya! Maju sana!" kata anak itu sambil mendorongku. "Iya bawel!" Aku maju ke depan Panggung "namanya siapa dek?" kata panitia "Najma Khoirunnisa dari sekolah alam SD Darul Hasyim!" kataku judes. "yaudah silahkan gombal!" kata panitia "nih kain!" kataku sambil melempar kain yang tadi aku ambil dari anak yang nangkep aku! "loh ini kan?" kata Fajar agak nggak percaya "Iya kainnya temenmu tadi yang nangkep aku!" kataku santai! "Dek, nggak bisa gombal?" Fajar menggeleng "Yaudah ini bunga kasihkan! Yang so sweet!" kata panitia sambil memberikan bunga buatan itu! "mmm.. mau nerima bunganya nggak?" kata Fajar dengan malu-malu "terima-terima" banyak yang bilang gitu. aku langsung pergi "dek, diterima dulu!" aku terpaksa nerima "makasih!" kataku sambil memaksakan diriku tersenyum dan mengambil bunga itu! "Adiknya malu-malu nih!" kata panitia aku masih diam "ini hadiahnya makasih dek!" aku langsung mengambil hadiahnya dan lari!
Bersambung dulu ya!

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (4)

Aku berjalan sendirian menyusuri SMP itu. "Fajar cemberut aja nih!" ada seorang anak Al-Hikam yang memanggilku dengan sebutan Fajar tapi aku tak menghiraukannya. "Kamu siapa? Maaf mungkin salah orang! Aku Najma dari Darul Hasyim" kataku santai "iya aku tau, cuma bercanda aja kok! Fajar itu bagimu kayak gimana?" tanya anak itu "mungkin kamu bisa memberikan pertanyaan itu pada dirimu sendiri!" kataku sambil berlari kelur SMP itu menuju taman kota depan SMP. Aku berlari mencari makanan karna aku cuma makan 2 iris tempe karna yang lain dimakan kak Zahra, sama kak Afifah. Alhamdulillah itu ada yang jual makanan beli ah! Aku menghampiri penjual itu, "Beli berapa?" tanya penjual itu ramah "beli 2 aja! Berapa memangnya kalo 1?" tanyaku sambil tersenyum "Cuma 500!" kata penjual aku melihat orang yang berseragam Al-Hikam yang berdiri di sebelah penjual itu. Astagfirullah! Fajar, Haqqi, sama Wijaya. Aduh gawat kalo Wijaya. Tapi kalo aku gugup nanti malah ketauan, yaudah biasa aja deh! Aku menunggu, dan pada akhirnya aku diberi makanan itu. Aku segera mengambil uang 1000 dan memberikannya kepenjual "makasih pak!" kataku setelah itu berlalu. Aku duduk di dekat lapangan sambil memakan makanan yang kubeli. Eh jangan kalian pikir kalo aku nggak punya temen tapi aku emang agak cuek anaknya. Jadi kayak gini deh! Aku masih sibuk memakan makananku. Tiba-tiba anak Al-Hikam laki-laki dateng ke aku aduh gimana nih? Aku bersikap sewajarnya. "Fajar tuh ada anaknya?" Fajar tersenyum ke aku sedangkan aku hanya menundukkan pandangan "Fajar kok ngelamun? Cie.." kata Wijaya "nggak, aku cuma mikirin try out b. Indonesia kemarin!" aku tau Fajar ngeles! "bohong?" kata haqqi sambil melempar plastik esnya "Haqqi!" teriakku, semua anak langsung melihatku "Jangan buang sampah sembarangan, ambil ya sampahnya!" kataku "i.. iya!"kata Haqqi sambil memungut sampah itu! Pas Fajar yang buang sembarangan "Buang di tempatnya!" teriakku "wlek!" kata Fajar sambil menjulurkan lidah. -_- anak ini mau ngapain lagi sih? Untuk yang kedua kalinya meletin aku? "Kabur-kabur!" kata Fajar sambil berlari, aku langsung mengejarnya "Itu Najma? Mata empat, perempuan, pake rok, ternyata bisa lari sekenceng itu!" kata Ahmad "aku juga nggak percaya!" kata anak lain! Aku fokus ngejar Fajar dan tepat di depan sampah itu aku bisa menangkapnya "Sekarang buang!" kataku "iya-iya!" kata Fajar dengan senyum isengnya, setelah itu dia mencipratiku air, aku nggak ngejar dia karna sebagian air itu kena kacamataku. Aku sibuk ngelap kacamataku. Setelah itu memakainya lagi. Aku berjalan ke SMP itu lagi untuk melihat-lihat.
Bersambung dulu ya!

Kamis, 17 April 2014

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (3)

Aku berjalan dengan menundukan kepala mungkin itu hal yang baik! 'bruk' aku bertabrakan dengan seseorang, aku melihatnya tenyata adik kelasku Firdaus! "Udah sembuh?" tanyaku "Udah kak! Kakak ruang berapa?" tanya balik "Aku ruang 7 kamu?" mungkin kita sudah terlalu akrab bisa ngomong kayak gini. "Itu ruang 1, kakak mau kemana? Kok kepalanya nunduk?" tanyanya sambil memandangku aneh "mau ke Masjid! Yaudah aku duluan ya Fir!" kataku sambil berjalan "ok kak!" Aku berjalan ke masjid dengan kepala masih tertunduk. "Najma ayo cepet sholat!" kata Ustadz Yusuf guruku! "Assalamu'alaikum!" aku segera mengambil air wudhu, dan berlari sholat Dhuha. Selesai Sholat Dhuha aku langsung menuju kelasku tanpa memperdulikan orang yang kulihat! "Ha, ini kelasku!" kataku tanpa memperdulikan orang sekitarku melihatku yang agak aneh ini. Yah aku akuin aku aneh. Aku memasuki kelasku dan mataku terbelalak melihat kelasku. 'anak Al-Hikam semua!' gumamku dalam hati. Termasuk Fajar disitu! Aku juga melihat banyak anak kelas 6 yang sudah menegerumuni Fajar dan aku dengar pembicaraan mereka "eh ada Najma tuh!" ah aku nggak mau bahas! Aku segera mencari bangkuku. Dan sialnya lagi aku duduk di sebelah Fajar, aku segera menutup mukaku tanda malunya diriku diolok-olok! Aku melihat anaknya melakukan hal yang sama denganku. Mungkin inilah jalan yang terbaik aku melintasi soal penyisihan olimpiade ini! "Cie sama-sama kayak gitu nih!" Teriak salah seorang anak Al-Hikam rasnya ingin nangis. Tiba-tiba Ustadz Yusuf dateng "Najma! Kamu jadi tukeran sama Elfa?" kata Ustadz tiba-tiba "loh ustadz Elfakan kelas 5 maksudnya aku disuruh jadi kelas 5 lagi? Kalo iya aku nggak mau!" kataku setengah bercanda "Najma jangan bercanda dulu!" kata Ustadz sambil memegangi kepalanya "Hehehe, nggak kok Ustadz mumpung dibayarin sekolah aku ikut matematika aja! Kalo aku ikut IPSkan nggak dibayari sekolah nggak asik ustadz!" kataku sambil terenyum "kamu dari dulu nggak berubah kalo soal uang aja urusannya kayak gini! Yaudah ustadz keluar dulu!" kata Ustadz sambil tersenyum "Assalamu'alaikum!" teriakku "oh ya lupa Wa'alaikumsalam!" kata Ustadz Yusuf sambil berlalu. Anak Al-Hikam langsung geleng-geleng liat tingkahku. "Jar dia tingkahnya mirip kamu ternyata!" kata Haqqi temannya "Kembarkan?" kata Fajar ceria "Aku dikelilingi orang aneh!" kata Haqqi. Aku tersenyum ke Haqqi tanda terima kasihku. Tiba-tiba pengawas masuk ruangan semua langsung terdiam termasuk aku! Lembar jawaban dan soal dibagikan. Aku mengisi identitasku "teeet" waktu mengerjakan dimula, aku membuka soalku dan menjawab pertanyaan yang super duper rumit itu. Dipercepat, waktu mengerjakan selesai aku segera mengumpulkan lembar jawaban beserta soalnya! Tapi aku nawar buat nggak dikumpulin tapi nggak boleh yaudahlah!
Bersambung dulu ya!

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (2)

"Wa'alaikumsalam, inget jangan neko-neko ngomong sama temenmu, nanti lama! Aku udah laper!" Huh kak Zahra mentingin perut mulu. Aku tak menghiraukannya lalu menggayuh sepedaku lebih cepat. Akhirnya sampai di pasar yang berjarak 1 km dari rumah yang aku tinggali. "Najma!" Aku menoleh ke arah suara ternyata dia temanku dari SD lain namanya Athifah. "Hai ada apa?" kataku agak cuek. Yah aku terkenal karna cuekku akhir-akhir ini. "Kamu ikutkan lomba nanti? Ikut apa? Matematika?" tanya bertubi-tubi "iya, sebenernya aku mau ikut IPS tapi mumpung dibayarin sama sekolah mendingan matematika aja!" jelasku sambil tetap mencari penjual minyak. "Aku ikut IPA, oh ya kamu ngapain ke pasar pagi banget?" tanyanya lagi, padahal aku lagi cepet-cepet juga! "Mau beli minyak! Kamu tau mana tukang minyak?" tanyaku "Itu di belakangmu! Aku pulang dulu ya! Nanti dimarahi sama ibuku, Bye Najma!" "Makasih!" aku segera membeli minyak, setelah membeli minyak aku segera pergi ke rumah. Aku menggayuh sepedaku dan akhirnya sampai dirumah. "Cepetan masak! Aku udah laper nih!" kata kak Afifah sambil mendorongku ke dapur "bentar dong kak! Sampe kacamataku jatuh aku nggak mau masak lo!" kataku "Iya, bawel cepet masak!" kata kak Afifah sambil berteriak, aku seera ke dapur untuk memasak tempe itu. Aku mengiris-ngiris lalu melaburi tempe itu dengan garam. Memanaskan minyak dalam wajan lalu menggoreng tempe. Akhirnya selesai juga! "nih kak udah jadi!" kataku sembari membawa sepiring tempe ke meja, "Makasih adikku yang berkacamata!" kata kak Afifah sambil menyubit pipiku. "Emang kakak nggak?" aku segera mengambil piring, dan menyendok nasi. Setelah itu aku mengambil tempe lalu memakannya. "Kak Zahra yang bagiannya cuci piring?" tanyaku sambil mendatangi kak Zahra "Iya, taruh di sana!" Perintah kak Zahra. Aku segera meletakkan piringku ke bak cucian lalu mandi, ganti baju! Ok, siap deh buat berangkat! walaupun ini masih jam 5.45 tapi aku harus segera berangkat, supaya nggak ketinggalan, kan aku pake sepeda! "Assalamu'alaikum! kak, aku berangkat dulu!" kataku setengah berteriak "Wa'alaikumsalam! dia benar-benar naik sepeda sendiri! tapi biarkan aja diakan udah kelas 6." kata Kak Zahra menyaut salamku. Aku masih dalam perjalanan sambil mengayuh sepedaku aku merasakan embun pagi yang menerpa wajahku. Nggak kerasa perjalanan cuma butuh waktu 45 menit! aku sudah sampai di SMP tempatku lomba. Aku langsung memarkir sepedaku tanpa melihat banyak anak yang memperhatikanku. Aku seger mendatangi mushola tempatku untuk Sholat Dhuha dulu! Aku melihat anak dari SD Al-Hikam yang melihatku sambil banyak yang berkata "Najma dicari sama Fajar tuh!" Yah aku sudah tau. Fajar anak SD Al-Hikam yang dekat denganku dan aku diejek pacaran sama dia! Tapi udahlah, biarin aja. Anggep aja itu cuma candaan sebelum kita lulus! Karna mungkin walaupun aku nggak 1 SD sama mereka tetep aja mereka temenku!
Bersambung dulu ya!

Kenangan yang hanya terukir 1 hari (1)

Namaku Najma Khoirunnisa, aku bersekolah di sekolah alam SD Darul Hasyim, aku sudah duduk di kelas VI. Walaupun berat rasanya meninggalkan sekolah yang sudah 6 tahun kami tempati... tapi aku tau! Masa depan sudah menungguku disana! Aku terbangun dari tidurku seperti biasa jam 3.00 karna aku terbiasa sholat Lail dan ditambah sholat witir, setelah itu aku mengaji Al-Qur'anku, jam menunjuk pukul 4.15. Sambil menunggu adzan Subuh aku membaca bukuku. Tepat jam 4.30 adzan Subuh aku segera mengambil air wudhu lagi karna takutnya yang tadi batal. Lalu sholat Subuh 2 rakaat setelah itu aku membaca buku lagi, kalian tau buku yang dari tadi aku baca? Buku IPS padahal hari ini aku mau ada lomba matematika. Aku cuma mengingat kata-kata yang ada di film itu! Eh aku lupa kata-katanya -_-. Biarlah, aku masih membaca buku itu tiba-tiba aku mendengar teriakan kakakku seperti bertengkar. Oh ya aku lupa cerita kalo kakakku ada 2 namanya kak Zahra yang mempunyai nama lengkap Zahra Khoirunnisa, dan kak Afifah Khoirunnisa. Aku segera mendatangi kedua kakakku itu. "kak ada apa sih? Kok ribut banget sampe depan kedengeran!" kataku "ini lo Naj, kak Zahra nggak mau ngantrin kamu nanti!" kata kak Afifah, memang hari ini Umi sama Abah lagi ke luar kota, dan kami ditinggal di rumah sendirian. "yaudah nanti aku pake sepedahku sendiri! Nggak usah rebutan!" kataku setengah berteriak "Yaudah aku juga ada urusan! Nih kunci duplikat!" kata kak Zahra sambil menyerah kedua kunci itu pada kami. "yaudah Naj kerjain yang bener tuh lomba!" kata kak Afifah "Jangan belajar IPS tapi matematika!" tambah kak Zahra, ya mungkin kak Zahra sudah tau kebiasaanku, baca buku IPS! "Iya!" jawabku kesal. Aku melangkah ke kamarku lalu merebahkan diriku kekasur yang kuberi sprei berwarna hijau itu. Aku mengingat suatu kejadian yang nggak terlupakan dalam hidupku! Saat itu aku, kak Zahra, dan kak Afifah mengeluh pada Umiku bahwa kami udah nggak jelas buat liat. Kami langsung di bawa ke dokter mata. Kami di tes mata satu-satu, pertama kak Zahra, lalu kak Afifah, terakhir aku! Kami terkejut melihat hasil tes itu! Kak Zahra minus 4,5, kak Afifah minus 3,5, dan aku? Aku minus 4,5 dan 4,0. Umi dan Abahku tercengang, aku hanya bisa menelan ludahku saat melihat minku! Ngeri rasanya! tapi itu sekitar pas aku kelas kelas 6 semester 1, sekarang aku sudah mempunyai minus paling besar yaitu 5,5 dan 5,0. Umiku pusing karna hanya butuh 1 semester tambah min 1! Tapi ya tanggung. Aku harus memakai kacamata totaly, kak Zahra dan Afifah juga. Mungkin aku paling mengenaskan tapi tak apalah! Aku berhenti melamun lalu menyiapkan barang untuk lomba nanti. Jam 5.15 aku segera menghampiri kedua kakakku yang sibuk sendiri. Aku melihat tempat menanak nasiku Alhamdulillah! Udah di nanak nasinya! Aku segera menggoreng makanan seadanya, ada tempe masak aja! Astagfirullah! Minyaknya habis, aku segera mengambil uang yang di beri Umi lalu segera memakai jaket, rok, jilbab dan mengeluarkan sepeda karna yang jualan minyak jam segini cuma di pasar deket rumah. "mau ke mana?" tanya kak Zahra "mau ke pasar! minyaknya habis! Assalamu'alaikum"
Bersambung dulu ya!