Minggu, 14 September 2014

Our Story (4)

"Ngapain ngomel-ngomel sendiri di belakang kayak orang kurang kerjaan!" Kata kak Najwa "Tau deh kak, aku lagi kesel sama orang!" Kataku sambil berlalu kekamar, karna sumpah aku bete' banget! Aku mengambil bukuku, heh rasanya males banget belajar kalo lagi bete' sama orang! Tapi apa yang mereka lakukan ya? Ah, nggak usah ngurusin bukan urusanku! Lagian nanti aku kalo kepo gampang ke hipnotis. Hii.. serem! Aku kan nggak mau ke hipnotis cuma gara-gara masalah Badafi sama Afifah, lagian nanti kalo ketauan Afifah bisa aja Afifah malah bisa dibilang "Jangan pengen tau masalah orang nggak baik!" Ah pusing! Pikiranku awut-awutan sekarang! Tau!!!!! Aku segera ke kamar untuk mengingat kejadian yang kualami kemarin! Aku setuju tentang pendapat Hilmy (Temen sekelasku tapi laki-laki yang agak deket sama aku) Jika aku sekarang mudah emosi, mungkin karna masa remaja masih Labil ya? Aku mulai nggak terlalu emosi, "As Sly as Fox, As Wrong As, Ox.." Aku segera mengangkat hpku, Telfon dari? Dari Sabrina, oh, ketua kelas?

"Halo, Assalamu'alaikum!"
"Wa'alaikum salam, bisa bicara dengan Cahaya?"
"Iya, ini aku ada apa?"
"Cahaya, nanti kamu bisa mampir ke rumahku nggak? Aku lagi butuh banget kamu hari ini, Hari ini juga aku tunggu kamu di depan rumahku, kita berangkat bareng!"
"Ngomong aja langsung kenapa sih?"
"Nggak bisa! Yaudah Assalamu'alaikum!"
 Tuut

  Kok langsung dimatikan sih? Aku melihat jam, dan segera makan, mandi, dan melakukan hal lain selama aku bisa melakukannya! Jam menununjuk pukul 6.15 aku segera pamitan "Assalamu'alaikum!" Teriakku dan segera menggayuh sepedahku ke rumah Sabrina. Sesampainya di sana, Sabrina benar-benar telah menungguku di depan rumahnya. "Hai!" Ucapku mendekat dan segera menuntun sepedaku. "Cahaya, kamu di Telfon Badafi hari ini?" Kata Sabrina sambil mendekat ke arahku. "Iya, kenapa?" Tanyaku heran "Ini soal Afifah, hari ini Afifah di rujuk di rumah sakit!" Kata Sabrina sambil menunduk "Emang sakit apa Afifah? Kok Badafi ikut-ikutan?" Kataku sambil membenarkan rokku. "Badafi, sebenarnya.." Kata Sabrina manggantungkan kalimatnya "Sebenarnya dia adalah orang yang pertama kali melihat Afifah pingsan di jalan" Kata Sabrina melanjutkan perkatannya "Saat itu Badafi sedang bermain bersama Faqi, dan dia melihat Afifah yang sedang bersepeda, tapi seperti tak beraturan, lalu Afifah jatuh dari sepedanya, Faqi juga berusaha menolong tapi mereka tak tau cara membawa Afifah ke rumahnya, oleh karena itu Mereka membagi tugas, Faqi membawa sepeda dan Badafi menggendong Afifah, walaupun Badafi tau, akibatnya jika Afifah tau dia digedong Badafi" Ceritanya panjang lebar, "Afifah sekarang di rumah sakit mana?" Sabrina menggeleng.

Bersambung dulu ya!